bc

Puppy Love

book_age16+
694
FOLLOW
9.5K
READ
love-triangle
possessive
friends to lovers
badgirl
sensitive
powerful
student
sweet
like
intro-logo
Blurb

[THE FAM PLAYER 3]

Auryn itu gampang jatuh cinta. Masa remajanya dipenuhi dengan warna-warni kisah remaja. Dia selalu mengandalkan perasaannya yang sering menggebu dan menjadikan alasan jika dia sedang jatuh cinta. Namun, ada masa di mana Auryn benar-benar bimbang dengan kisah cintanya. Perlahan dia mulai sadar, jika cinta masa remaja tak selalu tentang bahagia. Tapi juga tentang duka, terluka, tapi tetap bersama.

Cover by Roo Graphic

chap-preview
Free preview
Prolog
“Lo mau jadi cewek gue nggak, Ryn?” “Kan lo tahu gue udah pacaran sama Yohan.” Gadis berambut panjang dengan ujung bergelombang itu menatap cowok berseragam basket warna merah yang berdiri menjulang di depannya. Wajah cowok itu penuh keringat yang menetes. Rambut hitam dan lebat cowok itu bergerak tertiup angin, membuat kesan berantakan. Namun, di mata Auryn cowok di depannya yah lumayan keren. “Apa nggak bisa lo pertimbangin? Gue wakil kapten tim basket. Yah kalau mau lo pamerin ke temen-temen lo nggak bakal malu-maluin,” kata cowok itu dan diakhiri dengan kedipan di mata kiri, menggoda Auryn. Untung-untung kalau gadis itu kesemsem dan jatuh cinta. Kan nggak ada yang tahu. Auryn bertolak pinggang. Bola mata hitamnya bergerak ke atas dan ke bawah. Memperhatikan Redo yang berdiri tiga langkah darinya. Kulit putih bersih menjadi aset berharga didiri Redo. Bibir sempurna dan berwarna kemerahan cowok itu tak perlu diragukan lagi. Ditambah dengan tubuh Redo tinggi dan tegap. Secara keseluruhan cowok itu adalah tipe Auryn. Selain itu Redo termasuk cowok most wanted di SMA Graha Buana. Ayolah siapa yang tak kenal Redo? bahkan Auryn saja sejak dulu sering curi pandang ke Redo. Ditambah senyum Redo yang khas dan kemampuannya merayu cewek-cewek membuat cowok itu dengan mudah mendapatkan pacar. Tapi, yang membuat Auryn heran kenapa harus dirinya yang menjadi incaran Redo? Auryn sudah punya pacar. Masa iya harus selingkuh? Tapi kalau nolak, Auryn sayang aja nolak cowok seganteng Redo. Gue terima aja kali ya, batin Auryn. Lagi pula dia sayang sama gue. Nggak baik kan nyakiti cowok yang udah sayang sama kita? sisi iblisnya berbisik. “Tapi kan gue udah punya pacar, Do,” kata Auryn setelah memperhatikan Redo lebih dari lima belas detik. Sisi malaikatnya mengambil alih. Tangan besar Redo terulur ke depan ingin mengusap puncak kepala gadis di depannya itu. Tapi Auryn buru-buru mundur dua langkah. “Jangan pegang-pegang apalagi tangan lo kotor!” kata gadis itu tajam. Redo melihat tangan kanannya yang bersih tanpa noda. Bahkan dia selalu membawa hand sanitizer yang selalu dia gunakan setiap bermain bakset. Tak lama cowok itu tersenyum kecut lalu menyembunyikan tangan kanannya di balik tubuhnya. Audrey sama kayak cewek lain, sok steril. But it’s ok, batin Redo. Tatapan Redo lalu tertuju ke gadis berambut panjang dengan bandana pink di atas kepala itu. Senyumnya mengembang kala dia memiliki ide cemerlang untuk mendapatkan gadis di depannya itu. Lagi pula, Redo tahu kalau Auryn menantangnya. “Gue mau kok jadi yang kedua,” kata Redo dengan senyum khasnya. Kalimat Redo membuat Auryn kaget, tapi gadis itu akhirnya mengulas senyum. Dia sudah menebak jika Redo akan mengajukan permintaan itu secepat ini. Audrey tahu Redo termasuk cowok keras kepala di sekolahnya. Apapun yang cowok itu inginkan harus didapatkan dengan cara apapun. Auryn lalu melipat kedua tangannya di depan d**a. Dia menatap Redo tampak menimbang-nimbang. “Lo beneran sayang sama gue?” selidiknya. Redo mengangguk mantap, tak ada kebingungan atau kekhawatiran dari wajah cowok itu. “Banget. Gue sayang banget sama lo dari kelas kita kelas satu,” jelasnya dan diakhiri dengan senyuman. Cowok itu sama sekali tak bohong. Dari kelas satu dia suka dengan Auryn. Awalnya Redo memang sok jual mahal, dia ingin Auryn yang mendekatinya. Namun sampai kelas tiga, cewek itu tak kunjung mendekat. Bahkan malah berpacaran dengan Yohan—kapten tim basket. Akhirnya Redo mengajukan permintaan aneh itu. Ayolah sebenarnya dia bisa mendapatkan cewek yang lebih cantik dari Auryn. Tapi cowok itu hanya mau Auryn. Dan akan mendapatkan gadis itu dengan cara apapun! “Gimana, Ryn?” tanya Redo tak kunjung mendapat jawaban. Auryn mengangguk samar. Dia maju selangkah dan mendongak menatap lawan bicaranya itu. “Oke. Lo gue terima. Tapi jangan sampai Yohan tahu. Just you and me,” jawab Auryn serius. Redo tersenyum miring. “I know. Lo nggak akan bisa nolak gue,” katanya penuh percaya diri. “Ya. Ya. Ya, apa kata lo,” jawab Auryn tak bersemangat. Melihat tingkah gadis di depannya, Redo jadi gemas. Cowok itu menunduk dan memiringkan wajahnya. Tapi tangan mulus itu dengan cepat mendorong pipi tirusnya. “Nggak usah langsung nyium. Lo boleh nyium kalau gue yang nyuruh. Oke pacar kedua gue?” kata Auryn penuh peringatan. Redo membuang napas panjang. Dia menegakkan tubuhnya dengan ekspresi yang dia usahakan datar, meski sebenarnya dia kesal. “It’s oke, Babe.” “Ya udah gue mau ke kelas,” pamit Auryn lalu balik badan. “Ryn! Nggak mau ngobrol sama gue?” tanya Redo heran. Gila, baru cewek itu yang jual mahal ke Redo. Tapi tindakan itu justru membuat Redo semakin penasaran. Auryn berjalan cepat tanpa menjawab pertanyaan Redo. Auryn merasa kalau berlama-lama dengan cowok itu, pasti Redo akan modus. Ah Auryn sudah menebak cowok macam Redo itu seperti apa. Oke, dia memang bukan gadis polos yang tak ingin dekat-dekat dengan cowok. Tapi Auryn selalu tahu batasan. Dia tak mau saja masa remajanya sampai hancur karena kecerobohannya. Dia ingin masa remajanya penuh cinta. Seperti sekarang ini, dia dicintai dua cowok yang sama-sama ganteng. Memikirkan itu bibirnya langsung tertarik, tak menyangka mulai dari sekarang dia punya dua pacar. Hal yang belum pernah Auryn lakukan. Sebelumnya dia hanya sebatas lirik kanan kiri ketika ada cowok ganteng. Ketika Auryn kembali dari halaman belakang, dia dikejutkan dengan Yohan yang berjalan di lorong dengan keranjang bola basket. Sontak Auryn panik senyum yang sempat mengembang hilang seketika. Dia celingak-celinguk dan tak mendapatkan Redo di belakangnya. Beginilah risiko punya dua pacar, harus siap spot jantung. “Kok lo di sini?” tanya Yohan terdengar heran. Auryn buru-buru mengalihkan tatapannya lalu mengubah raut kagetnya. Dia menatap Yohan dengan seulas senyum. Cewek itu lalu mendekat agar Yohan tak mencurigainya. “Gue nyariin lo. Lo dari mana aja sih?” tanyanya dengan manja. Satu alis Yohan terangkat. Bingung dengan nada manja yang dia dengar. Tak biasanya Auryn seperti ini. Yah meski sangat girly, Auryn bukan tipe gadis manja.  “Bener lo nyari gue?” selidik Yohan sambil mengedarkan pandangan. Buru-buru Auryn mendekat lalu melingkarkan lengannya ke lengan Yohan, mengalihkan perhatian lelaki itu.. “Iya lah. Masa lo nggak percaya sama pacar lo sendiri?” kata Auryn dengan mata berkedip-kedip. Yohan jadi terkekeh. Cowok itu mendekat dan mengusap puncak kepala Auryn pelan. “Iya deh percaya.” Auryn tersenyum kecut. Dia merasa adrenalinnya terpacu karena memiliki pacar baru selain Yohan. Auryn lalu tersenyum miring. Gue nggak salah, Redo sendiri yang nawarin jadi pacar ke dua. Gue Cuma usaha nyenengin Redo, batin gadis itu sambil mengeratkan lengannya ke lengan Yohan.

editor-pick
Dreame-Editor's pick

bc

Marry The Devil Doctor (Indonesia)

read
1.2M
bc

Marry Me If You Dare

read
222.7K
bc

Noda Masa Lalu

read
183.5K
bc

Romantic Ghost

read
162.1K
bc

Air Mata Maharani

read
1.4M
bc

ARETA (Squel HBD 21 Years of Age and Overs)

read
58.1K
bc

Sacred Lotus [Indonesia]

read
49.9K

Scan code to download app

download_iosApp Store
google icon
Google Play
Facebook