Chapter1

599 Words
Bel sekolah sudah berbunyi banyak anak-anak yang sudah meninggalkan sekolah termasuk gadis bersurai cokelat dengan manik mata berwarna senada yang sedang berjalan bersama teman-temannya. Gadis itu bernama Adriana Graciella Elizabeth. "Ana, apa kau mau ikut kami pergi ke mall? " tanya salah satu gadis dengan rambut sebahu. Adriana memikirkan tawaran temannya itu jika aku ikut uang bulananku akan berkurang selain itu aku harus bekerja untuk kebutuhan sehari-hari. Ayah dan ibu Adriana sudah meninggal, ayah Adriana meninggal saat gadis itu berumur 10 tahun sedangkan ibunya meninggal 2 tahun lalu saat umur Ana 16 tahun. Karena orang tuanya bukan orang kaya jadi Adriana harus bekerja untuk kebutuhan sehari-hari sedangkan sekolahnya ia mendapat beasiswa dan ia tinggal sendiri di rumah sederhana milik orang tuanya. "Ah, maaf teman-teman aku harus bekerja kalian bersenang-senang saja. " "Padahal jika ada kau akan lebih seru lagi, Tapi kau harus bekerja. Kalau begitu semangat. " gadis bersurai pirang agak kecewa. "Maaf, mungkin lain kali. " Adriana tersenyum kepada sahabatnya. "Kalau begitu kami pergi, dah.. " kedua gadis itu pergi berlawanan dengan arah Adriana. Adriana berjalan dengan tenang menuju salah satu cafe tempat ia bekerja. Setelah sampai ia masuk dan langsung menuju belakang untuk mengganti pakaian. "Halo paman. " Adriana menyapa pria paruh baya pemilik cafe saat berpapasan. ***** Waktu menunjukan jam 21.30 malam hari dan Adriana terus saja berjalan dengan tenang sedangkan hari sudah gelap. Gadis yang sering di panggil Ana itu berbelok ke arah gang yang gelap untuk memotong jalan agar cepat samapai rumahnya. Sring... Gang buntu yang gelap di sebelah kanan Ana mengeluarkan cahaya yang membuat gadis itu penasaran dan berjalan mendekat tanpa dia ketahui itu akan membuat ia dalam masalah besar. Sebenarnya cahaya itu adalah portal menuju dunia immortal yang akan muncul 10 tahun sekali. Gadis itu tidak menyadari bahwa cahaya tersebut tidak bisa di lihat oleh manusia biasa. Setelah berjarak satu langkah tiba-tiba tubuh gadis itu tertarik ke dalam cahaya itu "Kyaa... " terikan Adriana menggema di lorong gelap tersebut. ❁❁❁❁❁ Disebuah dunia lain yang bukan dunia manusia terdapat sebuah istana besar. Ya, itu adalah istana Lucifer yang di tinggali oleh keluarga bangsa demon terkuat yang mengatur pemerintahan seluruh dunia immortal. Tap tap tap Langkah dua orang pria menggema di lorong istana milik Lucifer. "Mohon maaf pangeran anda di panggil yang mulia. " Brain yang merupakan tangan kanan Reynald memberi tahu. Setelah mendengar itu Reynald berbalik dan berjalan menuju tempat ayahnya berada. Rey menatap pintu di depannya dengan datar lalu masuk. "Ada apa ayah memanggilku? " Rey langsung to the point. "Rey ayah ingin kau melihat hutan daerah barat ayah rasa ada yang tidak beres. " Lord Livian menatap putra pertamanya. Reynald hanya mengganguk dan berbalik meninggalkan ruang singgasana tanpa sepatah katapun dan itu membuat lord Livian mendengus kesal. "Jika Rey bukan putraku sudah ku tendang dia dari istana ini. " Hardiknya saat melihat putranya tidak ada. "Sudahlah lord putramu memang begitu. " Queen Clarissa menanggapi ucapan suaminya. "Dia juga putramu queen. " Mereka berdua terkekeh geli. ***** Seorang gadis membuka matanya dan menatap kesekeliling. Hutan? Batin gadis itu. "Kenapa aku bisa ada di sini? Perasaanku tidak ada hutan di kota. Apa ini mimpi?" gadis itu bicara sendiri dan manik gadis itu melebar saat mengingat apa yang terjadi. Srek Gadis itu adalah Adriana dia bangkit saat mendengar suara. Kepalanya menolah kesana kemari dengan sedikit ketakutan. "Siapa di sana? " tidak ada jawaban apapun dan itu buat Adriana semakin ketakutan. Srek Suara itu terdengar lagi membuat Adriana semakin takut dan hampir menangis . "Apa ada orang di sana? " dia bertanya sekali lagi dan berjalan perlahan. Adriana mematung di tempat saat melihat ada yang keluar di balik pohon tersebut. Ternyata yang keluar di balik pohon itu adalah....   
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD