When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Berhenti!" teriak Revano terkejut. Raja dari Kerajaan Arash itu tak menyangka jika Arnold benar-benar akan membunuh Beno. Ia kira Arnold hanya akan menggertak dan mengurung Beno terlebih dahulu. Pendar merah itu melesat dengan cepat mendekati tubuh Beno. Dari pancaran cahayanya, Beno mempunyai firasat bahwa sihir itu akan tepat mengenai tubuhnya. Sang Cel Ales hanya bisa pasrah, ia tak tahu harus bagaimana sekarang. Tubuhnya seketika terasa membeku. Yang ada dipikirannya hanya wajah sang mama. Jauh dalam hatinya, ia meminta maaf setulus hati karena sering membuat mamanya kesal. Beno berjanji, jika ia bisa selamat dari dunia aneh ini tanpa kurang suatu apa pun, maka ia akan menuruti kemauan mamanya. Cowok itu lantas memejamkan matanya sambil berharap bahwa ia akan segera kembali ke dunia