INAD 10

1117 Words

"Apa kamu ingin menciptakan perang dengan masuk ke wilayah ini?!" Brian memandang marah anak remaja di depannya. Surai hitamnya berayun ditiup angin, sementara mata merahnya memandang licik seorang pria mungil yang baru turun dari mobil dan menujukan helai hitam birunya yang khas. "Untuk apa, bangsa vampire memasuki kawasan bangsa werewolf hah?" tanya Brian sinis. Remaja itu tidak menjawab. Matanya malah asik mengikuti pergerakan anak itu, yang terlonjak-lonjak senang sambil sesekali tersenyum. Mata laki-laki itu melembut. Dia tersenyum kecil, sebelum berbalik untuk menghadap Brian sinis. "Apa kalian bangsa werewolf hanya menganggap perjanjian damai itu hisapan jempol belaka? Kami bahkan membebaskan kaum werewolf masuk ke wilayah kami. Kenapa kami tidak bebas masuk ke wilayah kalian?"

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD