When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Tapi, Tuan ...." Duyuta menggantung kalimatnya. Peri penjaga buku sihir tua itu tampak sedikit ragu untuk melanjutkan ucapannya. Ia sedikit ragu untuk menyampaikan kekhawatirannya, ataukah hanya memendamnya saja. Sebenarnya peri penjaga buku sihir tua itu tahu benar tentang jawaban apa yang akan diberikan oleh Sang Raja, hanya saja ia sedikit merasa tak begitu yakin bahwa keputusan tuannya saat ini adalah hal yang benar-benar tepat untuk mereka lakukan. Peri penjaga buku sihir tua itu takut, jika hal buruk akan menimpa mereka nantinya akibat tindakan yang gegabah. Terlebih lagi, tempat yang akan mereka tuju saat ini adalah tempat yang paling berbahaya dan mengerikan. Juga musuh yang akan mereka hadapi saat ini adalah musuh yang memang sangat menginginkan nyawa tuannya, Revano. Duyuta sedi