Campuss

1074 Words
Krinngggggg....  Suara bel panjang terdengar keras di telinga para mahasiswa ,Namun mereka masih belum beranjak masuk di ke dalam kelasnya .  Dap  Dap Dap  Sepasang mata biru dengan gaya nya yang selalu sexy terus menarik seluruh perhatian kampus di tiap hari nya. Banyak pasang mata memuji seorang yang masuk yang masuk dengan gaya santai  " Hay...Shasa " sapa pagi untuk Shasa yang sering terdengar di tiap hari nya  Gadis itu tersenyum sembali melenggok di koridor bak model papan atas .  " Arthur ...." seruan kembali terdengar untuk pria yang diketahui adik kandung Shasa .  Tak lama max mengikuti mereka dengan tatapan bangga ke anak-anak nya yang menjadi sorotan di kampus sebesar itu .  Ya.. Max harus datang pagi ini ke kampus karna semalam shasa memukul salah satu mahasiswa hingga hidung nya patah . Karna alasan pria itu dengan sengaja meremas b****g nya lantas membuat Shasa meninju dan menendang pria itu sekuat tenaga .  " Halo tuan max , kita berjumpa untuk ke 6 kali nya " ucapan dosen dengan nama erika itu  " Halo nona erika..langsung saja " sanggah max langsung tidak ingin lama disana  Sementara Shasa hanya duduk disisinya dengan santai sambil menatap erika datar.  " putri anda kembali membuat kekacauan tuan max " ucap erika  " ya.. Dia sudah menceritakan jadi langsung saja apa yang harus saya lakukan ?" tanya max membuat erika menahan emosi nya saat bertemu dengan max . Ia lebih baik bertemu vika yang lembut dan setidaknya malu karna tingkah Shasa yang sulit di atasi  " Shasa ... Aku ingin bertanya pada mu , Apa kau tidak menyesali kelakuan buruk mu kau itu berprestasi " ucapan erika membuat max tersinggung  " nona erika ! Anda sebaiknya harus tau mana kelakuan buruk atau tidak . putri ku membela diri nya karna mendapat pelecehan " ucap max dengan nada keras " tapi dia tidak perlu memukul .. " jawab erika mencoba melawan  " Jadi dia harus diam dan menerima pelecehan ?" tanya max sambil menggebrak meja membuat erika terkejut . sementara Shasa tetap menatap nya dengan tatapan miring.   " Tuan anda bisa tenang dulu , bukan begitu ...  " Sudahlah.. Aku akan menaikkan taraf sebagai donatur dikampus ini dengan catatan tidak ada satu orang pun yang boleh menyentuh putri ku " ucap max dengan keras .  Erika hilang akal sekarang , Ia tidak bisa melawan max pria itu cukup berkuasa di kampus itu membuat ia tidak berkutik disana.   " Ayo Shasa " ajak max kepada Shasa yang langsung mengikuti papanya keluar dari sana setelah menundukkan kepalanya seakan meminta maaf  " Shasa dengar , kau boleh memukul siapapun sesuka mu selama mereka mengganggu mu dan perjanjiannya kau tidak bisa pacaran sebelum kuliah mu berakhir " ucap max sambil memegang bahu Shasa  " papa... Aku tidak memiliki pacar , aku tidak tertarik dengan sesuatu hal yang seperti itu " ucap Shasa meyakinkan papanya dengan wajah yang manis  " okee.. Aku percaya pada mu , kemana Arthur tadi ?" tanya max mencari anak nya yang menghilang begitu saja  " Dia pasti menggoda anna " ucap Shasa sambil tersenyum  " Anak itu , hanya vika yang bisa mengatasi nya " ucap max sambil mengeluarkan uang untuk Shasa .  " ini untuk mu dan ini untuk Arthur , Aku ingin pergi ke swiss bersama ibumu " ucap max membuat Shasa mengerutkan dahi  " Ah...swiss ?? Ada apa dengan kantor cabang papa ?" tanya Shasa heran  " kau tau ? Ibumu terus meneror ku untuk mengajak nya kesana " ucap max memegang kepala nya  " baiklah... Jaga diri kalian disana jangan terlalu lama,  kau tau kan aku akan merusak rumah kalau kalian lama " ucap Shasa memeluk max erat  " Hm... Jaga diri mu " ucap max menepuk lengan anak yang ia sayangi itu  " bye papa , I love you " ucap Shasa sambil membentuk tanda hati pada pria nomor satu di hatinya itu  max keluar dari kampus itu dan diikuti lirikan mata para orang yang masih berada di koridor kampus.  Mereka sangat tau siapa pria eksis dengan umur yang mencapai 50 tahun itu , Wajah max masih tampak tampan walaupun kini umurnya tidak muda lagi . Shasa menuju ke kantin dan tanpa sengaja melihat anna di kelilingi oleh para gadis yang modenya seperti berandalan .  " aku sudah bilang kan ? Jauhi Arthur !" ucap salah satu gadis dengan rambut pirang dan gaya yang aneh  Sementara anna hanya diam sambil memeluk bukunya dengan erat .  " maaf .. Aku... Tidak mendekati Arthur " jawab anna terbata dan hampir menangis ,mendengar itu perempuan pirang tadi mengangkat tangan nya untuk memukul wajah anna .  Srakk... !  Anna menutup matanya dengan takut seraya mengeratkan tangan nya di buku yang ia pegang .  Sementara gadis tadi bergetar ketakutan saat melihat Shasa tersenyum ke arah nya dengan cengraman erat di tangan nya.   " anna .. Buka mata mu sayang " ucapn Shasa membuat anna merasa lega dalam sesaat  " Kak.. Ma-ma-maaf , aku hanya bercanda " ucap gadis pirang itu bergetar dan takut terhadap shasa Shasa melepas tangan gadis itu dengan mendorong nya pelan .  " Sekali lagi aku lihat kalian mengganggu adik ku , Aku tidak akan segan-segan mengirim kalian ke kuburan " ucap Shasa mengancam dengan wajah mengerikan membuat mereka semua kabur dengan cepat .  Anna langsung memeluk Shasa dengan erat dan hampir menangis.   " Kau tidak apa-apa kan ?" tanya Shasa khawatir  " karna kau kak " ucap anna pelan  " laporkan pada ku jika ada yang mengganggu mu lagi " perintah shasa sambil melepas pelukan mereka  " Dimana Arthur ?" tanya Shasa  " tadi dia disini , tapi tiba-tiba dia pergi entah kemana " ucap anna kepada Shasa.   " oh ya . dari mana kau belajar tinju itu " tanya anna sambil tersenyum  " hem ?? Ibu ku , dia bilang semua wanita wajib berani dan tangguh untuk melawan p****************g , mungkin dulu papa ku itu hidung belang " ucap Shasa sambil tertawa bersama anna.  Sepasang mata dari kejauhan melihat Shasa sambil tersenyum dan kagum kearah nya   " Dia sangat cantik dan tangguh " ucap jack dari kejauhan .  " Baiklah.. Jaga diri mu anna , Arthur sangat menyukai mu " ucapan Shasa membuat wajah gadis itu memerah lalu berjalan menjauhi anna dengan anna  Tanpa sengaja ia melewati jack yang sering memperhatikan nya tanpa pernah mengusik nya sekalipun . Jack sangat menyukai Shasa  , namun pria itu tampak menyiapkan hal lain untuk Shasa , Ia tau kalau gadis itu tidak akan mudah di taklukkan. 
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD