When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Keesokan harinya di Sabtu pagi. Lia membuka mata menatap langit-langit kamarnya. Reuni… batinnya pelan dengan sinar mata berdenyar melankolis. Rambut ikalnya bertebaran di sekitar kepalanya. Ia menarik selimut tebal miliknya, berusaha tidur sedikit lagi setelah sholat subuh. Namun, matanya diusakan untuk terbuka sejenak, sibuk memikirkan beberapa hal di kamar temaram itu. Setelah acara perawatan tubuh Uma kemarin yang entah berapa banyak uang yang harus dikeluarkan sahabatnya itu, ia benar-benar mengakui bahwa sekarang tubuh dan pikirannya sangatlah fresh. Ia mendapat layanan pijat yang membuat segala pegal dan penat di tubuhnya hilang, kembali bugar dan ringan. Perawatan kuku, rambut, bahkan sampai di bagian intimnya. Seluruh tubuhnya dari kaki sampai kepala benar-benar dirawat dan