Prolog

174 Words
"Jianheeng, jangan lupa besok kita ada meeting penting! " seorang wanita dengan umur tiga puluh lima tahun menegur. "Ah, baik bu. Saya akan menyiapkan semua untuk keperluan besok. Kalau begitu saya undur diri. " Jianheeng membungkuk sebentar setelah itu pergi keluar dari kantor. Ya, ia bekerja di sebuah perusahaan terkenal yang bergerak di bidang properti. Umurnya sekarang sudah dua puluh tujuh tahun tapi Jianheeng belum menikah dan masih singel. Jianheeng berjalan pulang dan menyebrang di trotoar. Dia tidak melihat ke kanan dan kekiri sehingga tidak melihat ada truk yang berjalan dengan kecepatan tinggi. Tiiiiit.... Jianheeng menoleh dan matanya terbelalak kaget, semua berkas-berkas di tangannya berhamburan ke jalan. Orang-orang yang melihat kejadian itu mematung dan hanya menyaksikan. Brak... Jianheeng terlempar jauh. Kepalanya mengeluarkan banyak darah, tidak hanya kepala tetapi mulut, hidung, telinga mengeluarkan darah. Jianheeng rasa seluruh badannya remuk dan tak bisa di gerakan. Ia masih belum ingin mati, ia masih ingin hidup di dunia ini dan mempunyai keluarga yang bahagia. Pandangan Jianheeng mulai mengabur dan ia melihat tubuhnya di kelilingi banyak orang sebelum dunia menghilang dari pandangannya lalu semua menjadi gelap.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD