When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Amalia Rasyid tak menyangka bahwa tempat acara reuni itu diadakan adalah di hotel terkutuk itu. Hotel yang membuatnya mulai mengalami kesialan beruntun dan fitnah keji berkali-kali. Wajahnya pucat ketika akhirnya mobil yang dikemudikan Uma memasuki jalanan beraspal di halaman utama hotel itu. Bangunan mewah berkelas itu menjulang tinggi mendominasi jauh di depan sana hingga membuat Lia memucat dan menciut di kursinya. Tubuhnya gemetar dan menggigil oleh hawa aneh yang seketika menyerangnya. Suasana malam itu sangatlah ramai oleh banyaknya kendaraan yang memasuki gerbang dan melewati mobil yang mereka kendarai. Sepertinya, selain acara reuni, ada acara lain yang diselenggarakan di malam itu. Ramainya suasana di sana hampir menyerupai acara karpet merah di Hollywood saat acara tahunan ber