When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Di sampingnya Uma duduk dengan masih dalam keadaan menyimak, ia tak suka dengan keadaan ini, tapi jika langsung heboh, selain karena tak sopan, juga bisa-bisa ia keceplosan mengenai Lia yang pacaran dengan Zaflan. Hubungan kedua orang tua dan anak itu bisa-bisa kembali berantakan. Uma punya firasat jika mengungkit-ungkit soal Zaflan saat ini, maka keadaan akan menjadi sangat buruk. Apalagi kini Pak Rasyid Ahmad mulai terlihat kesal dan kecewa pada lelaki yang duduk di sampingnya. Sangat jelas sekali gurat kekecewaan terpatrit kuat di kedua bola matanya yang sudah tua. Orang bilang, harapan sedalam dengan kekecewaan yang menantinya di kemudian hari. Itu sudah terbukti pada ayah Lia saat ini, Rasyid Ahmad. Uma menduga bahwa Pak Rasyid sudah sangat berharap pada Arya. Entah kenapa, Uma