When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Elvano menghela napas lelah. Menatap jengah pada Dhea yang sejak pagi terduduk di sofa ruangannya. Tanpa melakukan apa-apa. Dhea juga tidak mengganggu pekerjaannya sama sekali. Perempuan itu hanya diam, memainkan ponsel, dan sudah. Tidak ada kegiatan lain yang lebih penting. Awalnya Elvano membiarkan itu. Sudah paham betul bagaimana sifat Dhea. Si putri tunggal yang terlahir dari keluarga kaya. Tentu saja Dhea memiliki sifat manja, egois, dan yang paling menyebalkan, seenaknya. Tidak ada yang bisa menentang kelakuan Dhea yang terkadang tidak memikirkan sekitar. Elvano beranjak dari duduknya. Bohong jika Elvano tidak menyadari hawa tidak menyenangkan dari Dhea. Sejak kehadirannya pagi tadi saja, Elvano sudah bisa menebak Dhea tidak baik-baik saja. Elvano sengaja membiarkan itu. Paham betu