When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Selama dalam perjalanan membawa pria yang ada di dalam bagasi mobil, Sagan sempat singgah beberapa kali membeli kabel tali, lakban, dan kain hitam untuk mengikat pria tangkapannya. Awalnya, pria muda itu berpikir bahwa tugasnya membawa si pengintai itu akan lebih mudah jika berbicara baik-baik, tapi karena tak ada niat untuk bekerja sama dan malah mendapat hardikan keras, serta sikap defensif yang menguji adrenalinnya, maka kekerasan adalah satu-satunya cara yang ampuh menaklukkannya. Karena tak mengira akan berakhir memberinya pelajaran dan mengangkutnya bagaikan penagih hutang di film-film aksi mafia narkoba, Sagan tak sempat menyiapkan peralatan ala-ala penculik. Pria di dalam bagasi mengerjap-ngerjapkan matanya, silau oleh cahaya tiba-tiba yang masuk memenuhi tempat sempitnya, kedu