When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Apa? Kau bicara apa, sih? Bercanda, ya? PT. Angin Sejati Pembangunan? Ayahmu bisa marah besar padaku dan mengamuk gila! Kita baru melakukan perjanjian itu beberapa saat lalu! Nilainya tidak sedikit, kau tahu? Berikan alasan yang logis supaya bisa kuproses, Arya! Apa mereka terlibat tindakan melanggar hukum? Aku akan segera mengeceknya jika begitu!" “Alasan yang logis? Perusahaan itu mempekerjakan pria yang sepertinya suka mengeksploitasi perempuan! Aku tidak ingin nama baik perusahaan kita tercoreng dengan perusahaan yang tidak bisa mengendalikan perilaku karyawannya. Perusahaan kita bisa dituduh menerima gratifikasi perempuan dari mereka! Entah apa lagi yang mungkin telah dilakukannya!” "Jangan main-main, Arya... Ini proyek yang bernilai ratusan milyar. Aku tidak punya waktu dengan kei