PRIA TAK BERPERASAAN

2003 Words
     Pagi yang sangat cerah , dilorong sekolah terlihat seorang gadis berjalan dengan senyuman merekah sambil bersenandung , ia mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya yang tidak terlalu ramai sampai akhirnya pandangannya tertuju kearah didepannya dan ia merasakan sesuatu menabrak dirinya . BUKK ..      Tubuh gadis itu jatuh tersungkur ke lantai cukup keras , ia meringis kesakitan sambil mengusap lengannya yang terbentur lantai . Sebut saja gadis yang sejak tadi dibicarakan itu adalah Ishycha Amira Barents , wanita berumur 17 tahun yang kini duduk dikelas dua belas IPA .      Ishycha mendongakan kepalanya mencari tahu siapa sosok yang membuatnya terjatuh , matanya seketika membulat mengetahui siapa yang berada dihadapannya saat ini . “IR-FAN … ! “ teriak ishycha geram melihat sosok lelaki dihadapannya itu malah tersenyum puas melihat nya meringis kesakitan seperti itu . Bukannya membantu ia malah tertawa melihat ishycha seperti itu .      Ya dia Attala Irfan Sabian kelas 12 IPS atau biasa dipanggil irfan laki-laki yang selalu membuat ishycha darah tinggi dan membuat hari-harinya yang cerah berubah menjadi awan kegelapan. Dia adalah musuh ishycha sejak SD-SMP hingga saat ini SMA . Entah itu takdir atau kutukan untuk ishycha selama masa hidup nya selalu satu sekolahan dengan lelaki itu. “Eh lo kalo jalan pake mata makanya biar ga nabrak orang ! “ irfan malah menyalahkan gadis itu sambil tertawa tanpa merasa iba melihatnya terjatuh seperti itu! Dasar laki-laki tidak berperasaan .      Perlahan ishycha berdiri menguatkan lututnya yang sedikit terasa sakit , matanya menatap tajam kearah irfan yang masih berdiri didepannya . “Eh dasar cowo gak punya otak ! Jalan itu pake kaki bukan mata !” balas ishycha tak mau kalah .      Irfan menunjuk kearah ishycha yang sudah seperti singa yang siap memangsanya “ih masih pagi udah marah-marah !” “BISA GAK SIH LO SEHARI GA MUNCUL DIHADAPAN GUE ? “ gertak ishycha yang sudah mulai geregetan . “Ya gak bisa dong kita kan satu sekolahan ? gimana si ? lupa apa pikun ?” jawab irfan dengan santai . “APA BEDA NYA LUPA SAMA PIKUN BAMBANG ! “ “Nama gua bukan bambang tapi irfan ganteng !” irfan selalu menjawab dengan santai berbeda dengan ishycha yang selalu bernada tinggi . “BODOAMAT ! pergi lo dari hadapan gue sekarang !” Perintah ishycha . “gak mau” tolak irfan sambil tersenyum lebar membuat ishycha semakin muak. “kalo lo gamau pergi ..” ishycha berfikir sejenak . “kenapa hm ?” tanya irfan sambil menaikain satu alisnya . “pokoknya lo harus pergi sekarang ! “ “tadi kan gue udah bilang ! GAK MAU ! “ “PERGI ! “ “lu punya telinga kan ? gak denger tadi gue bilang apa ? “ irfan melangkah maju mendekati ishycha , ia memajukan wajahnya mengarah ketelinga ishycha “ GAK MAU ! “ teriaknya ditelinga ishycha hingga membuat gadis itu terkaget kemudian mengusap telinga nya . “Irfan gua gak b***k kali ! gausah teriak ditelinga gue kayak gitu juga ! “ kesabaran ishycha sudah mulai habis , lebih baik ia mengalah saja , jika tidak ia akan mati akibat darah tinggi menghadapi irfan yang selalu saja punya cara membuatnya kesal . “Yaudah ! kalo lo gamau pergi .. gue aja yang pergi ! BYE ! “ ishycha menghentakan kakinya kasar sebelum akhirnya berjalan sambil menabrak lengan irfan lalu ia pergi menjauh dari lelaki yang kini tersenyum puas melihat ishycha mengalah sambil emosi . “dasar nenek lampir ! “ celetuk irfan kemudian ia kembali tertawa , melihat ishycha seperti itu ada kepuasan tersendiri bagi dirinya . “DASAR IRFAN GILA !” teriaknya sekencang mungkin memenuhi lorong sekolah.      Dari arah belakang muncul teman-temannya irfan yaitu Taro , Oval ,Dodi , Dika dan Afdo . “Lo ketawain siapa sih ?” tanya taro penasaran melihat teman dekatnya itu tertawa tidak jelas sendirian di lorong . “itu , “ irfan menunjuk ishycha yang sudah mulai menjauh darinya. “Pasti lo abis isengin dia lagi kan ?” sahut oval . “Iya lah apalagi , Cuma itu yang bikin gue seneng !” jawab irfan yang masih tertawa tidak jelas. “Hoby banget lu ngerjain dia ! “ dika geleng-geleng. “Awas nanti jatuh cinta !” celetuk afdo . “Dih masa gue jatuh cinta sama cewe kayak nenek lampir gitu ! “ irfan bergidik geli . “Jodoh gak ada yang tau ! kan kata orang-orang dari benci bisa jadi cinta “ sahut dodi . “Ah ngaur lo semua ! udah ayo ke kelas ! “                                                                                *****      Saat jam istirahat tiba ishycha segera keluar kelas menuju kantin bersama teman sebangkunya Lia . sambil berjalan menuju kantin mereka berdua ngobrol membahas hal-hal yang sebenarnya tidak terlalu penting sampai akhirnya percakapan mereka terhenti karena ada sosok lelaki yang menghadang jalan nya . "hai ishycha" sapa laki-laki itu , namanya dodi .     Ishycha memutar kedua bola matanya malas “Minggir gue mau lewat !” jawab nya ketus . Jelas saja ia bersikap seperti itu karena lelaki iyang baru saja menyapa nya adalah teman dekatnya irfan . ishycha sangat malas berurusan dengan hal yang berkaitan dengan irfan. “Ih galak banget si cantik-cantik . Cepet tua loh nanti ! “ goda dodi , ia menepi agar memberi gadis itu jalan untuk lewat . “Terserah lo deh !” ucap ishycha melangkahkan kakinya kembali setelah diberi jalan .      Baru saja beberapa langkah ia kembali dihadang , kali ini musuh sesungguhnya yang harus dihadapinnya . “Eits gak boleh lewat ! “ irfan merentangkan tangannya menghadang jalan ishycha  “ Kalo lo boleh lewat “ lanjut irfan melirik Lia dan membiarkan gadis itu lewat . “ishycha gimana dong ?” tanya lia merasa tidak enak karena hanya dirinya yang boleh lewat . “yaudah lo ke kantin aja duluan , nanti gue nyusul ! “ ucapnya dan lia mengangguk setuju “Gue mau menghadapi orang gila dulu ! “ lanjutnya , lia pun segera pergi berlalu . “Emang disini ada orang gila ?” tanya irfan melihat sekelilingnya , padahal sudah jelas sindiran yang dimaksud ishycha itu tertuju untuk nya . “irfan bisa gak sih sehari aja gitu , lo gak gangguin gue ?” tanyanya penuh penekanan . “Kayaknya gak bisa deh “ irfan menggeleng cepat . “gue tuh cape tau gak marah-marah mulu ! “ lanjutnya sambil menatap tajam kearah irfan . “Lagian siapa yang suruh lo marah-marah?”tanya irfan santai namun membuat ishycha naik pitam . “Ya masalahnya setiap ngeliat muka lo itu gue langsung emosi ! kelakuan lo tuh bikin gue enek banget sumpah  ! “ “bikin gue tambah banyak dosa aja tau gak !” lanjut ishycha sambil menghela nafas kasar . “Makanya setiap ketemu gua itu banyak-banyak istighfar biar dapet pahala ! “ “Pokoknya mulai besok kalo ketemu gua lo sholawatan atau berdzikir kan lebih bagus daripada ngomel!”      Irfan mengelus dadanya “ Hati jadi adem “ lanjutnya , kemudia ia menunjuk kepalanya “ Fikiran jadi tenang ! “ “liat deh mereka ribut lagi !” “pasti nanti berantem lagi !” “gak pernah akur ya mereka berdua !      Begitulah ucap para murid lainnya melihat mereka berdua bertikai seperti itu sudah menjadi hal biasa bila keduanya bertemu tidak pernah akur walau hanya sedetik. “Terserah lo ya mau ngomong apa ! gue mau makan , laper ! “ baru saja ishycha mau melangkah , lengannya ditahan oleh irfan . “enak aja lo mau pergi ! ayo ikut gue ! “ tanpa izin irfan langsung menarik tangan ishycha dengan kasar menuju suatu tempat , bukan kearah kantin melainkan menuju atas gedung sekolah atau rooftop . meski sekuat tenaga ishycha menolak tetap saja tenaga irfan lebih kuat darinya, alhasil ia memilih pasrah mengikuti lelaki itu .      Sampainya diatas rooftop irfan melepaskan tangan ishycha yang sejak tadi ia tarik paksa . disana terlihat sepi hanya ada mereka berdua saja saat ini membuat ishycha merasa takut irfan akan melakukan hal buruk kepadanya . “tenang aja gua gak bakal macem-macem sama lo ! “ irfan berjalan menuju bangku yang sudah usang tapi masih layak dipakai ,  kemudian ia memilih duduk disana . “Lo ngapain sih bawa gue kesini ?” ucapnya sambil berjalan mendekati irfan , matanya melihat sekelilingnya yang kosong melompong hanya ada beberapa bangku yang sudah tidak terpakai lagi.      Irfan mengeluarkan sesuatu dari saku celananya yaitu sebungkus roti kecil yang entah sejak kapan berada disakunya  “Nih katanya lo laper ? gue ada roti ? mau gak ?” irfan menyodorkan sebungkus roti mini itu kearah ishycha yang kini sudah berdiri dihadapannya . “Lo gila ya ? lo fikir gue bakal kenyang makan roti sekecil ini ?” ucap ishycha bernada tinggi . ia melipatkan kedua tangannya didepan dadanya , pandangannya ia alihkan , wajah nya terlihat muram . “tuh liat  ,  gue berniat baik aja lo masih marah-marah ! kayaknya lo harus periksa kejiwaan lo deh ! “ ucap irfan sambil mengeluarkan sesuatu lagi kali ini dari saku baju seragam nya .      Ishycha menoreh menatap irfan “Iya sakit jiwa gue gara-gara lo! “ucapnya kemudian seketika ishycha terkejut melihat irfan mengeluarkan sepuntung rokok lalu ia nyalahkan dengan korek api . “Irfan ? lo mau ngerokok ?” “menurut lo ?” ucapnya yang sudah membakar ujung rokok , kemudian ia menghisap benda beracun itu lalu ia hembuskan asap rokok itu kehadapan ishycha . “Irfan lo gila ya? “ ucapnya kemudian ishycha terbatuk-batuk . “Gue waras gini dibilang gila terus ! “ “lo ngapain ngerokok sih ! ini kan di sekolah ! “ “kenapa emang ? lo mau coba nih “ irfan menyodorkan sepuntung rokok yang masih menyalah itu kearah ishycha . “sorry ya gue bukan perokok ! lagian ngapain sih lo ajak gue kesini gak penting banget mendingan gue ke kantin ! “ katanya lalu ia pergi meninggalkan bian yang tersenyum tipis melihatnya berlari ketakutan “lo gak mau temenin gue disini ?” teriak irfan . “OGAH ! “ sahut ishycha yang sudah berlari menuruni tangga. “dasar cowo gila ! emang nya gue cewe apaan dia ajak berduaan di tempat sepi dan mau diajak ngerokok pula ! “ ishycha terus saja ngedumel sambil berjalan menuju kantin.                                                                                  *****      Ishycha duduk santai diruang tamu seraya memainkan ponselnya dan mulutnya sibuk mengunyah beberapa cemilan yang  diletakan dipangkuannya , ia merasa tenang saat ini karena hanya dirumahlah ia mendapatkan kedamaian , jika disekolah selalu saja ada irfan yang mengusik ketenangan hidupnya .      susana rumah nya saat ini sepi karena kedua orang tuanya sedang berada dirumah sakit menemani ibu dari ayahnya yang saat ini sedang dirawat . Ishycha ingin sekali ikut menjenguk nenek kesayangannya itu , karena hanya nenek dari ayahnya itulah yang tersisa karena kedua orang tua dari ibu nya telah meninggal . “Ishycha mamah pulang ! Where are you ?  “ teriakan melengking ibunya membuat dirinya terpanjat kaget . Maklum saja ibunya masih muda dan gaul .      Setelah mendapati anaknya tengah berada diruang tamu , nadya ibunya ishycha berjalan mendekati anaknya itu “Eh anak mamah lagi santai ?” “mamah sendirian aja ? papah kemana ?” ishycha mengedarkan pandangannya mencari-cari keberadaan ayah nya itu .      Nadya duduk disamping ishycha sambil mengusap kepala anaknya itu “papah lagi jagain nenek dirumah sakit . keadaanya semakin memburuk” jelasnya dengan mata berkaca-kaca .  “ Semoga nenek cepet sembuh ya mah . ishycha gamau kehilangan nenek satu-satunya  “ ucapnya seraya memeluk tubuh ibunya . “Amin ! “ jawab nadya , ia mencium pucuk kepala anak semata wayangnya itu . “Besok pagi papah  pulang, kebetulan kamu juga besok libur kan?” ucap nadya sambil melepaskan pelukannya . “iya mah kan hari minggu?” “Ada hal penting yang mau papah bicarakan !” “ emang papah mau ngomong apa ?” tanya nya penasaran. “Tunggu besok aja yah , biar kamu denger langsung dari papah  “ “okedeh mah “                                          **********************************************************************
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD