1

665 Words
Hari menjelang malam, rasa lelah mendera wanita cantik itu. Wanita yang lebih banyak menghabiskan waktunya di tempatnya berkerja, dia tidak ingin kembali pulang kerumah dengan cepat seperti teman-temannya yang lain. Memang perkerjaannya sebagai editor sebuah majalah nasional terkadang tidak mengenal waktu.  Greisy membuka pintu rumahnya, senyuman indah dari wajah tampan suaminya sudah tidak dia hiraukan lagi. Dia lelah dan sedang tidak ingin berinteraksi bersama suaminya. Rico suaminya menyambut Greisy dan tangan kekarnya memeluk tubuh Greisy dengan mesra.. "Esy... mama nanti akan berkunjung kerumah kita," kata Rico. "Mama kerumah kita lagi." Greisy menghela napas dengan tak semangat. "Maafkan aku Esy... Aku tau mama sering bersikap dan berkata yang menyakiti hati," kata Rico Akhirnya ibu mertuanya datang kerumah mereka. Greisy mencoba tersenyum bahagia menyambut ibu mertuanya walau di dalam hatinya dia tidak menyukai kehadiran Elia. "Bagaimana sudah hamil?" Tanya Elia saat menginjakkan kakinya di rumah Greisy. "Mama sudahlah jangan menanyakan hal seperti itu." Rico mencoba memberi pengertian pada ibunya. "Sampai kapan kamu dan Esy seperti ini terus. Umur mama makin tua dan seharusnya kamu sudah memiliki keturunan dan meneruskan perusahaan papa mu. Lihat Marco sepupumu baru setahun menikah, istrinya sudah hamil dan tinggal menghitung hari akan melahirkan. Tapi beda dengan si Esy, sudah menikah 5 tahun tak hamil-hamil." Elia melihat tajam pada Greisy. "Mama mungkin Tuhan belum memberikan kepercayaan pada aku dan Esy ma," kata Rico. "Kamu ceraikan Esy, nanti mama cari istri yang tidak mandul," kata Elia. "Mama. Aku mencintai Esy. Sampai kapan pun tak akan pernah bercerai dengan Esy," bentak Rico. "Kamu berani membentak mama. Esy hebat kamu bisa membuat anakku berubah menjadi kasar. Menyesal dulu aku menyetujui kamu menikah dengan Rico. Lebih baik mama pulang saja dari pada disini." Elia pergi keluar dari rumah Rico dan Greisy. Greisy hanya diam mendengarkan Elia berkata kasar dan menghina dirinya. Sangat sakit hati Greisy saat Elia bilang dia mandul tapi semua perkataan Elia salah. Dia tidak mandul, yang mandul itu Rico. Rico impoten tidak bisa berdiri dan ereksi.  Selama 5 tahun pernikahan mereka, Greisy hanya sebagai pajangan dan masih perawan. Bukan tak ada niat Rico untuk menyentuh Greisy tapi Rico tidak bisa "berdiri" dan "tegang" . Greisy dan Rico sering ke dokter kandungan secara diam diam untuk konsultasi dan berobat tetapi hasilnya tetap sama saja. Elia ibu Rico tak mengetahui kalau anaknya mandul. Greisy memilih masuk ke kamarnya. Greisy sangat kecewa Rico selalu saja mengkambing hitam kan dia tentang hal yang sebenarnya. Rico menyadari Greisy terluka dengan apa yang ibunya katakan. Rico tau kekurangannya dan tak bisa berbuat apa apa.  "maafkan aku, aku minta maaf karena aku kamu jadi terluka."  Rico meminta maaf dengan tulus pada istrinya Greisy. Greisy tidak menjawab, dia hanya diam.  "Esy aku ingin mempunyai keturunan," kata Rico. "Apa maksud Ric, kamu kan ga bisa..." Greisy memilih tidak melanjutkan kata-katanya lagi. "Kamu harus hamil karena kamu istriku," "Tapi bagaimana bisa hamil. Selama 5 tahun ini, kan tidak pernah kita berhubungan intim Ric," "Aku tak bisa membiarkan seperti ini terus Esy, kamu harus hamil apapun resikonya." Greisy tak percaya Rico berkata seperti itu padanya. "Esy please..." "Tapi hamil dengan siapa? Apa kamu menyuruhku untuk selingkuh?" kata Greisy "Kamu tidak selingkuh selama aku yang mengijinkannya. Kamu hanya perlu benih dari laki laki itu dan melahirkan anak kita. Pewaris keluarga Orlando," "Kamu gila Rico!!! Kamu kira aku w************n yang bisa tidur sembarang dengan pria tak dikenal!!! Dimana akal sehatmu, menyuruh istrimu tidur dengan laki laki lain." "Plak" Greisy memegang pipi nya yang merah di tampar Rico. Ini kah balasan yang di dapatkan Greisy yang 5 tahun harus menahan sakitnya di hina, di rendahkan orang lain untuk menutupi kelemahan suaminya yang mandul.  "Kamu keterlaluan Rico," ujar Greisy sambil memegang pipinya yang terasa panas. "Kamu mau apa hah!!! Kamu harus menuruti semua keinginanku atau kamu akan menyesal telah hidup di dunia ini," bentak Rico. "Kamu mengancam aku Rico!!! Aku akan bilang tentang kamu tak bisa memberikan keturunan pada keluargamu,"  "Silahkan saja. Kamu pikir keluargaku akan percaya dengan kata katamu. Yang ada mereka akan makin menghina mu." Rico menggoncangkan tubuh Greisy dengan kencang dan sangat marah. "Kamu harus turutin semua keinginanku. Mengerti!!" Greisy tak percaya Rico akan menyodorkan dia pada laki laki lain. Sangat sakit hati Greisy dengan semua perkataan dan perbuatan Rico padanya.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD